Jason Ranti Kisah Tusuk Belakang Dari Tegal Rotan Lyrics
Kisah Tusuk Belakang Dari Tegal Rotan by Jason Ranti
Dua lima dan menyebalkan ia punya segudang alasan,
Ia katakan silahkan tinggalkan jika sudah tak tahan,
Dua lima dan menyebalkan cepat berikan tepuk tangan,
Ia mengancam dalam keimanan
Fundamentalis dan radikal begitu tertutup akan kemungkinan,
Ia paksakan segala hal dengan keyakinan,
Fundamental dan radikal ia bercinta dengan
Cara barbar sedangkan aku, eksperimental
Tunggu sebentar belajar sabar,
Bedakan mimpi dengan kenyataan
Di udara panik menyebar,
Tunggu sebentar belajar sabar,
Ia tegaskan ingin rasakan
Inner peace sebelum pulang
Ohh...
Dewi hutan dan dewi bulan membuat malam semakin mengundang,
Begitu sulit belajar sabar, kutahan libido sambil gemetar,
Dewi hutan dan dewi bulan cepat berikan pertolongan,
Cepat tunjukan jalan, keselamatan
Semacam racun sejenis sihir (Begitu sulit untuk berfikir)
Semua mungkin akan berakhir tiada pilihan selain mengalir,
Semacam racun sejenis sihir ia merayu begitu
Mahir tiada pilihan selain mengalir
Ohh...
Sekarang ingin nostalgia ku lihat foto warna sepia,
Ku lihat hujan di matanya,
Cahaya rembulan di rambutnya,
Betapa malam seungguh mencekam ku
Lihat wajah penuh kenangan seperti siluet di tegal rotan
Betapa jauh betapa mulus ku lihat hati luka serius,
Ku dengar orang bicara modus,
Penjahat kelamin berwajah mulus,
Betapa halus betapa bulus,
Ku lihat hati luka serius,
Lalu curiga dengan musik blues
Ohh...
Jalan tengah jalan damai,
Semoga rindu masih bisa di semai
Kirim surat tanda damai,
Sejuta maaf rasa tak sampai,
Jalan tengah jalan damai,
Semoga rindu masih bisa di semai,
Atau memang kita, selesai
Ia katakan silahkan tinggalkan jika sudah tak tahan,
Dua lima dan menyebalkan cepat berikan tepuk tangan,
Ia mengancam dalam keimanan
Fundamentalis dan radikal begitu tertutup akan kemungkinan,
Ia paksakan segala hal dengan keyakinan,
Fundamental dan radikal ia bercinta dengan
Cara barbar sedangkan aku, eksperimental
Tunggu sebentar belajar sabar,
Bedakan mimpi dengan kenyataan
Di udara panik menyebar,
Tunggu sebentar belajar sabar,
Ia tegaskan ingin rasakan
Inner peace sebelum pulang
Ohh...
Dewi hutan dan dewi bulan membuat malam semakin mengundang,
Begitu sulit belajar sabar, kutahan libido sambil gemetar,
Dewi hutan dan dewi bulan cepat berikan pertolongan,
Cepat tunjukan jalan, keselamatan
Semacam racun sejenis sihir (Begitu sulit untuk berfikir)
Semua mungkin akan berakhir tiada pilihan selain mengalir,
Semacam racun sejenis sihir ia merayu begitu
Mahir tiada pilihan selain mengalir
Ohh...
Sekarang ingin nostalgia ku lihat foto warna sepia,
Ku lihat hujan di matanya,
Cahaya rembulan di rambutnya,
Betapa malam seungguh mencekam ku
Lihat wajah penuh kenangan seperti siluet di tegal rotan
Betapa jauh betapa mulus ku lihat hati luka serius,
Ku dengar orang bicara modus,
Penjahat kelamin berwajah mulus,
Betapa halus betapa bulus,
Ku lihat hati luka serius,
Lalu curiga dengan musik blues
Ohh...
Jalan tengah jalan damai,
Semoga rindu masih bisa di semai
Kirim surat tanda damai,
Sejuta maaf rasa tak sampai,
Jalan tengah jalan damai,
Semoga rindu masih bisa di semai,
Atau memang kita, selesai